KONEKSI MEDIA – Indonesia kini memasuki fase baru dalam pengembangan sport tourism atau pariwisata olahraga, dengan gelaran event olahraga kelas dunia seperti F1 Powerboat, berbagai marathon internasional, dan kompetisi besar lainnya yang makin menarik wisatawan global dan mendongkrak nilai ekonomi nasional. Perkembangan ini semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai destination sport tourism unggulan di Asia Tenggara dan dunia.
F1 Powerboat: Balapan Air Kelas Dunia di Danau Toba
Salah satu pencapaian paling menonjol dalam agenda sport tourism Indonesia adalah keberhasilan menjadi tuan rumah F1 Powerboat di Danau Toba, Sumatera Utara. Gelaran powerboat kelas dunia ini dinilai sebagai salah satu event sporting terbesar yang pernah diselenggarakan di Indonesia untuk olahraga air. Ajang ini bukan hanya mempertemukan pembalap profesional dari berbagai negara, tetapi juga menjadi medium branding pariwisata Danau Toba kepada dunia.
Menpora Dito Ariotedjo menilai bahwa pelaksanaan F1 Powerboat membawa dampak positif besar bagi citra Indonesia di mata internasional. Ia menyatakan bahwa event ini memperkenalkan Danau Toba yang dikenal secara lokal karena keindahan alamnya kepada audiens global yang sebelumnya mungkin belum familiar dengan destinasi tersebut. Kehadiran penonton lokal dan internasional mencerminkan potensi sport tourism Indonesia yang belum tergali secara optimal.
Partisipasi ribuan pengunjung dan dukungan masyarakat lokal menunjukkan semakin kuatnya minat terhadap event olahraga berkelas internasional di daerah-daerah di luar Jawa. Selain itu, penyelenggaraan kompetisi ini turut mendorong pelibatan UMKM, sektor hospitality, serta pengembangan fasilitas wisata di sekitar Danau Toba, membawa dampak ekonomi berganda bagi komunitas lokal.
Marathon Dunia dan Marathon Internasional di Indonesia
Tidak hanya dari arena air, lonjakan sport tourism juga terlihat dalam gelaran marathon internasional di berbagai kota besar Indonesia. Misalnya, Jakarta International Marathon (JAKIM) 2025 yang berhasil menarik lebih dari 31.000 peserta dari berbagai negara dan menghasilkan dampak ekonomi signifikan bagi ibu kota. Event tersebut menghasilkan sekitar Rp127,1 miliar (sekitar US$7,7 juta) dari aktivitas ekonomi terkait seperti transportasi, akomodasi, makanan, serta pembelanjaan di sektor retail dan pariwisata.
Selain itu, pemerintah provinsi DKI Jakarta juga mencatat bahwa JAKIM 2025 memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan lokal, termasuk peningkatan kunjungan hotel, UMKM lokal, dan aktivitas wisata lainnya dengan nilai sekitar Rp85 miliar.
Keberhasilan marathon internasional tidak hanya terjadi di Jakarta. Ajang marathon di Bandung, Jakarta, serta sejumlah kota lain seperti Bali dan Surabaya menunjukkan tren peningkatan peserta asing, suatu indikator bahwa sport tourism Indonesia semakin populer dan diminati oleh pelari dari berbagai belahan dunia. Popularitas ini pun berkaitan dengan tren global, di mana traveler menggabungkan pengalaman olahraga dengan eksplorasi destinasi baru sesuatu yang diminati oleh pelari dan wisatawan modern.
Peran Pemerintah dan Industri Pariwisata
Pemerintah Indonesia melalui berbagai kementerian dan lembaga terkait, seperti Kemenparekraf, Kemenpora, serta InJourney badan pariwisata milik negara terus mendorong sport tourism sebagai pilar penting dalam strategi diversifikasi ekonomi dan pemulihan pasca-pandemi. Event olahraga besar kini menjadi bagian dari program promosi nasional karena mampu menarik wisatawan mancanegara, menciptakan eksposur global, serta membuka peluang investasi di sektor pariwisata dan infrastruktur pendukung.
Dalam Indonesia Sports Summit 2025, misalnya, para pemangku kepentingan setuju bahwa olahraga dapat menjadi katalis penting bagi pengembangan industri pariwisata. Beragam event internasional seperti F1 Powerboat, MotoGP Mandalika, dan marathon dunia disebut sebagai contoh nyata dampak positifnya dalam nation branding, memperkuat ekonomi lokal, dan memperkenalkan Indonesia pada audiens global.
Dampak Ekonomi dan Peluang Masa Depan
Dampak ekonomi dari sport tourism sudah mulai nyata dirasakan. Kunjungan wisatawan mancanegara meningkat signifikan ketika event besar berlangsung, terutama dari pelari, penggemar olahraga air, hingga penonton MotoGP yang menghadiri Pertamina Grand Prix of Indonesia di Mandalika. Pada MotoGP 2025, misalnya, InJourney mencatat pertumbuhan pengunjung sekitar 15,7% dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan tren yang kuat dalam pariwisata olahraga.
Menurut laporan industri, segmen sport tourism diprediksi akan terus meningkat dalam waktu dekat. Marathon menjadi salah satu segmen unggulan karena bisa menggabungkan pencapaian personal, pengalaman komunitas global, dan eksplorasi destinasi baru dalam satu paket wisata yang menarik. Permintaan terhadap paket perjalanan sport tourism diperkirakan terus tumbuh menuju 2026 dan seterusnya.
Tantangan dan Strategi Pengembangan
Namun, tantangan tetap ada. Untuk memastikan sport tourism dapat berkembang berkelanjutan, diperlukan strategi promosi yang konsisten, peningkatan fasilitas infrastruktur, serta koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri pariwisata. Selain itu, pelibatan UMKM lokal, pelatihan SDM, dan inovasi dalam penyelenggaraan acara menjadi kunci dalam menarik lebih banyak wisatawan global.

