Sejarah Baru Maritim Indonesia KRI Prabu Siliwangi‑321 Siap Operasi

Sejarah Baru Maritim Indonesia: KRI Prabu Siliwangi‑321 Siap Operasi

KONEKSI MEDIA – Indonesia resmi menambah kekuatan pertahanan lautnya dengan bergabungnya KRI Prabu Siliwangi‑321 ke dalam jajaran armada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Kapal perang terbaru ini secara resmi diterima dari galangan kapal Italia, Fincantieri, dalam sebuah seremoni penyerahan yang berlangsung di Muggiano, Italia pada 22 Desember 2025.

Seremoni penyerahan tersebut dihadiri oleh pejabat tinggi militer dan diplomatik dari Indonesia dan Italia, termasuk Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Muhammad Ali, Duta Besar Indonesia untuk Italia H.E. Prof. Dr. Junimart Girsang, dan perwakilan dari Angkatan Laut Italia serta pimpinan Fincantieri.

KRI Prabu Siliwangi‑321 bukan sekadar kapal baru, tetapi simbol nyata dari komitmen modernisasi alutsista laut Indonesia dalam menghadapi tantangan keamanan maritim di kawasan Indo‑Pasifik yang semakin kompleks. Kapal perang ini diproyeksikan sebagai bagian penting dari ambisi Indonesia untuk menjadi negara maritim kuat dengan kemampuan blue‑water navy yang lebih nyata.

Profil Kapal: Frigate Canggih untuk Era Baru Pertahanan Laut

KRI Prabu Siliwangi‑321 adalah frigate kelas PPA (Pattugliatore Polivalente d’Altura) sebuah kapal tempur serbaguna dengan kemampuan komprehensif untuk berbagai operasi laut, mulai dari patroli maritim, peperangan anti‑kapal, hingga pertahanan udara dan anti‑submarine warfare.

Dirancang dengan teknologi modern, kapal ini dibekali dengan sejumlah sistem tempur canggih, antara lain:

  • Meriam utama 127 mm untuk serangan permukaan dan dukungan artileri.
  • Sistem senjata 25 mm Close‑In Weapon System (CIWS) untuk pertahanan jarak dekat.
  • Torpedo anti‑submarine dan sistem peluncur rudal permukaan‑ke‑udara melalui vertical launch system (VLS) yang mampu menambah deterrence effect terhadap ancaman udara maupun permukaan.
  • Radar AESA mutakhir dan suite peperangan elektronik yang memaksimalkan kemampuan deteksi dan survivabilitas.
  • Hangar dan dek penerbangan yang mendukung operasi helikopter militer serta fasilitas Rigid Hull Inflatable Boats (RHIB) untuk operasi cepat dan misi khusus.

Dengan konfigurasi tersebut, Prabu Siliwangi menjadi salah satu kapal paling fleksibel di armada TNI AL, mampu melakukan multi‑domain operations sesuai kebutuhan pertahanan nasional.

Proses Penyerahan dan Persiapan Operasional

Setelah penyerahan resmi di Italia, kapal ini dipersiapkan untuk mulai melakukan perjalanan ke Indonesia pada awal Januari 2026. Kapal tersebut diperkirakan akan tiba di tanah air setelah beberapa minggu perjalanan laut.

Sebelum keberangkatan, para awak kapal telah menjalani pelatihan intensif sejak November 2025 di Italia. Menurut pernyataan resmi TNI AL, kru kapal yang berjumlah sekitar 160 personel telah menyelesaikan latihan teknis dan operasional khusus untuk menguasai sistem dan prosedur kapal perang yang sangat kompleks ini.

Pelatihan tersebut mencakup simulasi tempur, latihan navigasi dalam berbagai kondisi laut, serta pemahaman tentang sistem senjata dan komunikasi internasional. Penerapan standar operasi tinggi ini diharapkan memperlancar adaptasi kapal saat bergabung dengan komando TNI AL di Indonesia.

Bagian dari Program Strategis Kemaritiman Indonesia

KRI Prabu Siliwangi‑321 merupakan kapal kedua dari dua unit PPA yang dipesan Indonesia dari Fincantieri. Sebelumnya, KRI Brawijaya‑320 telah lebih dulu tiba dan bergabung dengan Naval Fleet Command II pada September 2025 sebagai kapal perang terbesar dan tercanggih yang dimiliki Indonesia hingga saat itu.

Program pengadaan dua kapal ini melibatkan kontrak senilai sekitar US$1,25 miliar, yang menggambarkan investasi besar Indonesia dalam kekuatan lautnya serta penekanan pada kerja sama pertahanan internasional.

Kedua kapal tersebut tidak hanya menambah jumlah alutsista modern di TNI AL, tetapi juga memperluas kapabilitas pertahanan laut Indonesia secara signifikan. Keberadaan kapal kelas PPA modern ini memungkinkan Indonesia untuk memainkan peran penting dalam stabilitas regional, khususnya dalam menghadapi dinamika geopolitik dan ancaman maritim di kawasan Laut China Selatan, Selat Malaka, dan Samudra Hindia.

Pernyataan dan Makna Strategis

Dalam kesempatan penyerahan, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa modernisasi alutsista laut adalah bagian dari komitmen pemerintah Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan mengamankan perairan teritorial yang luas. Ia menekankan bahwa kapal seperti Prabu Siliwangi‑321 akan memainkan peran penting dalam operasi maritim masa depan dan memperkuat blue‑water navy Indonesia.

Menurut sejumlah analis pertahanan, kehadiran kapal perang modern seperti Prabu Siliwangi tidak hanya memberikan efek operasional, tetapi juga deterrent effect terhadap potensi ancaman di perairan nasional dan kawasan sekitarnya. Hal ini selaras dengan arah strategis Indonesia yang menempatkan kekuatan maritim sebagai pilar utama dalam pertahanan dan kebijakan luar negeri.