KONEKSI MEDIA – Bencana banjir pesisir atau yang dikenal sebagai banjir rob kembali menerjang wilayah utara Jakarta dan Kepulauan Seribu pada hari Kamis, 4 Desember 2025. Fenomena ini dipicu oleh kombinasi pasang maksimum air laut yang tinggi, bersamaan dengan adanya fenomena fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon), yang secara signifikan meningkatkan potensi ketinggian pasang air laut.
Banjir rob atau banjir pesisir merendam kawasan Jalan RE Martadinata, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). Dilaporkan tinggi muka air (TMA) banjir mencapai 40 sentimeter (cm).
“Untuk Jakarta Utara, yang paling terdampak di Jalan RE Martadinata, di depan Jakarta International Stadium (JIS), dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter pada pukul 09.30 WIB,” kata Kasatgas BPBD Korwil Jakarta Vitus Dwi Indarto, dilansir Antara, Selasa (4/12/2025).
Dia mengatakan jalur tersebut hanya dapat dilalui kendaraan roda empat, sedangkan kendaraan roda dua banyak yang mengalami mati mesin atau mogok karena terendam banjir.
“Banjir Rob Terjang Jakut dan Kepulauan Seribu” ujar Vitus.
Titik Terparah di Jakarta Utara dan Ketinggian Air
Di wilayah Jakarta Utara, tiga kelurahan dilaporkan mengalami dampak signifikan. Kelurahan Pluit di Kecamatan Penjaringan menjadi salah satu titik yang paling parah, di mana tiga RT dilaporkan terendam dengan ketinggian air yang bervariasi antara 10 cm hingga 50 cm. Sementara itu, dua RT di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, juga tergenang air setinggi 10 cm.
Tidak hanya permukiman, ruas jalan vital juga lumpuh akibat rendaman air. Salah satu lokasi yang paling mencolok adalah Jalan RE Martadinata di Tanjung Priok, tepat di depan Jakarta International Stadium (JIS). Ketinggian genangan di ruas jalan ini sempat mencapai sekitar 40 sentimeter (cm) pada pagi hingga siang hari, yang membuat akses lalu lintas hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara segera dikerahkan ke lokasi dengan menggunakan dua unit pompa mobile dan satu pompa apung untuk mempercepat penyedotan air.
Dampak di Kepulauan Seribu
Dampak banjir rob juga merata di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Secara keseluruhan, 16 RT di kepulauan ini dilaporkan terdampak.
- Kepulauan Seribu Utara: Sepuluh RT di Kelurahan Pulau Harapan tergenang dengan ketinggian air sekitar 10 cm.
- Kepulauan Seribu Selatan: Enam RT, termasuk tiga RT di Kelurahan Pulau Pari dengan ketinggian air 10 cm hingga 20 cm, serta genangan di dua ruas jalan di Kelurahan Pulau Untung Jawa.
Genangan di beberapa wilayah kepulauan ini, meski relatif rendah, sangat mengganggu aktivitas harian warga, terutama yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan pekerja pariwisata.
Upaya Penanganan dan Peringatan Dini
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengungkapkan bahwa status Pintu Air Pasar Ikan sempat naik menjadi Siaga 1 (Bahaya) pada pukul 07.00 WIB pagi hari, menunjukkan ketinggian permukaan air yang berada pada ambang kritis.
BPBD DKI bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat (Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan) telah berkoordinasi dan bergerak cepat untuk melakukan penanganan. Upaya utama meliputi:
- Penyedotan Genangan: Pengerahan pompa mobile dan pompa apung di titik-titik krusial seperti Jalan RE Martadinata.
- Pemantauan Tali Air: Memastikan saluran air berfungsi optimal untuk mempercepat surutnya genangan.
- Persiapan Kebutuhan Dasar: Berkoordinasi dengan lurah dan camat untuk menyiapkan kebutuhan dasar bagi warga penyintas.
BPBD menargetkan agar seluruh genangan dapat surut dalam waktu cepat. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama di daerah pesisir yang rentan. Dalam keadaan darurat, warga diminta segera menghubungi layanan darurat 112, yang beroperasi 24 jam non-stop dan bebas pulsa.
Kejadian ini kembali menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur pencegahan banjir rob jangka panjang, termasuk penyelesaian proyek tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang masih terus dikejar oleh Pemprov DKI Jakarta.

