KONEKSI MEDIA – Ibu Kota kembali dihadapkan pada ancaman tahunan, namun kali ini dampaknya cukup signifikan. Banjir rob (banjir pesisir) melanda sebagian wilayah DKI Jakarta, khususnya di kawasan pesisir Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, pada Sabtu siang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan hingga pukul 14.00 WIB, total 23 Rukun Tetangga (RT) dan 2 ruas jalan utama tergenang air laut pasang, yang dipicu oleh fenomena astronomis pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon).
Data dan Sebaran Dampak
Fenomena rob ini telah menyebabkan kenaikan muka air di sejumlah titik kritis, termasuk Pintu Air Pasar Ikan yang sempat berada pada status Bahaya/Siaga 1 pada pukul 09.00 WIB, yang menjadi indikator serius potensi genangan di wilayah pesisir.
Menurut data yang dirilis oleh BPBD DKI Jakarta, wilayah terdampak tersebar di dua klaster utama, yaitu Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, dengan ketinggian genangan bervariasi:
1. Wilayah Kepulauan Seribu (Total 17 RT)
- Kelurahan Pulau Tidung: 4 RT tergenang dengan ketinggian air sekitar 10 cm.
- Kelurahan Pulau Harapan: 3 RT tergenang dengan ketinggian berkisar antara 10-20 cm.
- Kelurahan Pulau Panggang: 4 RT tergenang dengan ketinggian mencapai 30 cm.
- Kelurahan Pulau Pari: 3 RT tergenang dengan ketinggian 10-30 cm.
- Kelurahan Pulau Kelapa: 3 RT tergenang dengan ketinggian 20-25 cm.
Meskipun ketinggian air di wilayah Kepulauan Seribu cenderung lebih rendah, genangan ini secara rutin mengganggu aktivitas harian warga, terutama mobilitas dan akses ke fasilitas umum.
2. Wilayah Jakarta Utara (Total 6 RT dan 2 Ruas Jalan)
Di daratan utama Jakarta, genangan air rob terpantau lebih tinggi dan lebih mengganggu infrastruktur transportasi:
- Kelurahan Pluit: 3 RT terdampak dengan ketinggian air antara 25 cm hingga mencapai 60 cm. Ketinggian ini sudah mulai membahayakan kendaraan roda dua dan menyebabkan gangguan signifikan pada rumah-rumah warga di wilayah yang lebih rendah.
- Kelurahan Marunda: 3 RT terdampak dengan ketinggian 20-35 cm.
- Ruas Jalan Tergenang:
- Jalan RE. Martadinata (Depan JIS): Tergenang dengan ketinggian air sekitar 20-25 cm, tepatnya di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok. Genangan di ruas vital ini sempat menyebabkan kemacetan dan sejumlah kendaraan roda dua mogok.
- Jalan Lodan Raya: Tergenang dengan ketinggian 20-25 cm, terletak di Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan.
Respons Cepat dan Penanganan di Lapangan
BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan tim gabungan dan berkoordinasi erat dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), untuk segera menangani genangan ini.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Yohan Dwiputro (nama fiktif untuk ilustrasi berita), menyatakan bahwa upaya penyedotan air genangan di titik-titik vital, terutama di ruas jalan, sedang dilakukan secara intensif.
“Kami targetkan genangan dapat surut dalam waktu cepat, mengingat pasang surut air laut sangat dinamis. Personel kami terus memonitor kondisi di setiap wilayah. Fokus utama saat ini adalah memastikan jalur logistik dan evakuasi tetap dapat diakses,” ujar Yohan dalam keterangan pers sore ini.
Penanganan di lapangan meliputi pengerahan pompa-pompa air mobile, pengaturan lalu lintas di ruas jalan yang tergenang, dan pengawasan ketat terhadap ketinggian air di permukiman padat penduduk seperti di Muara Angke. Meskipun terendam, dilaporkan bahwa sebagian besar warga di wilayah yang tergenang memilih untuk tetap bertahan di rumahnya sambil menunggu air surut.
Imbauan dan Kewaspadaan Lanjutan
Fenomena rob ini diperkirakan masih berpotensi terjadi hingga Minggu, 7 Desember 2025, seiring dengan puncak pasang air laut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat pesisir, khususnya warga yang tinggal di kawasan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat diminta untuk selalu memantau informasi terkini dari BMKG dan BPBD DKI Jakarta terkait peringatan dini pasang air laut. Bagi warga yang menghadapi situasi darurat atau membutuhkan bantuan segera, BPBD menyediakan layanan telepon darurat 112 yang beroperasi 24 jam non-stop dan bebas biaya.
Genangan rob yang berulang ini juga kembali menyoroti urgensi pembangunan dan penguatan infrastruktur pesisir Jakarta, termasuk pembangunan tanggul laut raksasa dan upaya peninggian daratan di area yang mengalami penurunan muka tanah (subsiden). Tanpa solusi struktural jangka panjang, Jakarta akan terus berhadapan dengan ancaman ganda dari curah hujan tinggi dan kenaikan permukaan air laut.

