Efek IA-CEPA Hubungan Ekonomi RI-Australia Melejit, Investasi Meningkat

Efek IA-CEPA: Hubungan Ekonomi RI-Australia Melejit, Investasi Meningkat

KONEKSI MEDIA – Hubungan ekonomi antara Australia dan Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan yang spektakuler, empat tahun setelah implementasi penuh dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA) yang mulai berlaku pada 5 Juli 2020. Data terkini menggarisbawahi efektivitas perjanjian ini, dengan nilai perdagangan dua arah yang dilaporkan melejit hampir tiga kali lipat, mencapai tonggak baru yang signifikan dalam kemitraan strategis kedua negara.

Pencapaian ini tidak hanya memperkuat ikatan bilateral tetapi juga memposisikan Indonesia sebagai mitra dagang yang semakin penting bagi Australia di tengah dinamika ekonomi global. Pada tahun 2024, Indonesia secara resmi menjadi mitra dagang dua arah terbesar ke-9 bagi Australia, dengan total nilai mencapai AUD 16,13 miliar (sekitar Rp 170 triliun hingga Rp 381,5 triliun, tergantung fluktuasi kurs dan sumber data). Peningkatan tajam ini merupakan cerminan nyata dari dibukanya hambatan perdagangan dan investasi yang selama ini membatasi potensi penuh hubungan ekonomi kedua negara.

Mendorong Momentum Investasi dan Keterbukaan Pasar

IA-CEPA dirancang untuk melampaui sekadar perjanjian perdagangan barang, mencakup liberalisasi investasi, jasa, dan kerja sama ekonomi yang mendalam. Sejak diberlakukannya, perjanjian ini telah memberikan akses pasar yang lebih luas dan pasti bagi eksportir Australia, terutama dengan penghapusan hampir semua tarif impor Indonesia ke Australia. Hal ini mencakup sektor-sektor strategis seperti kendaraan bermotor, di mana Indonesia kini memiliki fleksibilitas terbaik di antara semua mitra dagang Australia untuk menggunakan input impor, membuka peluang ekspor mobil, termasuk kendaraan listrik, dari Indonesia ke Negeri Kanguru.

Di sisi lain, IA-CEPA membuka pintu bagi investasi Australia yang lebih besar di sektor jasa Indonesia. Sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan, pariwisata, telekomunikasi, dan logistik kini menjadi sasaran utama investasi dua arah. Data menunjukkan adanya peningkatan arus investasi Indonesia ke Australia, mencapai AUD 1,42 miliar, tidak termasuk dana yang disalurkan melalui pusat keuangan regional. Dinamika ini menunjukkan hubungan ekonomi yang semakin seimbang dan saling menguntungkan.

Pasar Indonesia Jadi Fokus Strategis

Peningkatan minat dari pelaku usaha Australia terhadap pasar Indonesia yang besar dan berkembang tercermin jelas dalam statistik perdagangan. Kerangka IA-CEPA telah menciptakan insentif yang kuat bagi perusahaan-perusahaan Australia untuk melihat Indonesia, yang diproyeksikan menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia, sebagai fokus dagang dan investasi strategis, meskipun Indonesia sempat mengalami sedikit penurunan peringkat dalam daftar mitra dagang utama Australia di tahun-tahun sebelumnya.

Langkah-langkah proaktif dari pemerintah kedua negara, seperti pelaksanaan Australia Business Week di Indonesia dan kunjungan sejumlah investor swasta utama Australia, telah mempercepat realisasi manfaat IA-CEPA. Program kerja sama ekonomi yang didanai bersama di bawah perjanjian ini juga memainkan peran krusial, menyediakan bantuan teknis dan peningkatan kapasitas di berbagai bidang terkait perdagangan, yang pada gilirannya memperkuat hubungan komersial dan mendorong investasi dua arah.

Tantangan dan Agenda Masa Depan

Meskipun sukses besar, implementasi IA-CEPA terus bergerak ke babak baru. Baru-baru ini, pembicaraan mengenai renegosiasi telah dibuka, menandakan kesiapan kedua negara untuk menyesuaikan perjanjian dengan realitas ekonomi global yang berubah cepat. Fokus utama renegosiasi mencakup sektor-sektor masa depan, seperti kerja sama yang lebih mendalam di bidang mineral kritis yang penting untuk transisi energi global, dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).

Kunjungan tingkat tinggi terus menjadi agenda penting. Perdana Menteri Australia dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden terpilih Indonesia pada awal tahun 2026 untuk membahas misi ekonomi lebih lanjut ke Indonesia, memperkuat komitmen bilateral, termasuk penguatan kerja sama di bidang pangan dan hilirisasi sumber daya mineral.

IA-CEPA, yang melengkapi perjanjian regional lain seperti AANZFTA dan RCEP, telah membuktikan dirinya bukan hanya sekadar kertas kerja, tetapi mesin pertumbuhan yang nyata. Kemitraan ini tidak hanya sebatas perdagangan barang, melainkan mencakup pembangunan sumber daya manusia melalui program pertukaran profesional dan pelatihan, memperkuat konektivitas, dan menciptakan landasan kokoh bagi kemakmuran jangka panjang bagi masyarakat Indonesia dan Australia.