KONEKSI MEDIA – Pelatih timnas U-22 Mali Fousseni Diawara mengatakan timnya tetap serius menatap pertandingan uji coba kedua melawan timnas U-22 Indonesia meski mereka sudah mengantongi satu kemenangan telak 3-0 pada laga pertama yang dimainkan Sabtu lalu.
Mali dan Indonesia akan bertemu lagi untuk laga kedua uji coba internasional yang dimainkan di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (18/11) pukul 20.00 WIB.
“Di sepak bola tidak ada yang mudah. Itulah mentalitas sepak bola Mali. Indonesia adalah tim yang bagus, kami yakin akan hal itu. Kami akan serius menghadapi pertandingan ini. Dalam sepak bola, detail-detail kecil itu penting,” kata Diawara saat ditemui awak media pada sesi latihan timnya di Lapangan A Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin.
Diawara mengatakan pada laga kedua nanti ia akan memberikan kesempatan untuk pemain-pemainnya yang belum bermain di laga pertama.
Fokus pada Laga Kedua: Kesempatan bagi Pemain Muda
Pelatih Mali menegaskan bahwa laga kedua pada 18 November bukan hanya formalitas. Salah satu pemain yang akan mendapat lebih banyak waktu bermain kemungkinan besar adalah Sekou Kone, gelandang bertahan muda yang kini berada di klub besar Manchester United. Diawara menyebut Kone sebagai pemain berbakat dengan kualitas tinggi dan menyatakan bahwa Kone kemungkinan besar akan mendapat menit lebih banyak di pertandingan kedua.
Menurut Diawara, partisipasi Kone sangat penting karena ia bukan hanya menghadirkan energi segar, tetapi juga pengalaman internasional dari klub besar. Selain itu, pemain tersebut sebelumnya sempat tampil di Piala Dunia U-17 dan menunjukkan kualitas luar biasa.
Strategi dan Keseriusan Mali
Meskipun unggul dalam laga pertama, Mali U-22 tidak menurunkan tempo persiapan menjelang pertandingan kedua. Mereka ingin memaksimalkan duel kedua untuk menguji kedalaman dan fleksibilitas tim. Diawara menilai bahwa kedua uji coba melawan Indonesia merupakan bagian dari proses yang lebih besar: menyiapkan skuat Mali U-22 untuk ajang-ajang kompetitif di masa depan.
Pendekatan ini mencerminkan ambisi Mali bukan sekadar tampil impresif, tetapi juga mengembangkan pemain-pemain muda secara sistematis. Diawara menegaskan bahwa setiap pertandingan adalah kesempatan belajar bagi para pemain, terutama bagi talenta-talenta muda seperti Kone.
Analisis dari Sudut Indonesia
Bagi Timnas Indonesia U-22, dua uji coba melawan Mali adalah momen penting dalam rangkaian persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand. Pelatih Indra Sjafri telah menyatakan bahwa kedua pertandingan tersebut akan digunakan sebagai tolak ukur untuk memvalidasi siapa saja pemain yang layak menjadi bagian dari skuad inti.
Indra tidak hanya fokus pada hasil—ia lebih memprioritaskan performa, sikap mental, dan kemampuan adaptasi pemain terhadap gaya permainan berbeda. Tim Indonesia sendiri datang dengan skuad 30 pemain yang tengah dalam pemusatan latihan, dengan target akhir menyusut ke formasi 23 pemain sesuai regulasi SEA Games.

