Site icon Koneksi Media

Pesan Menpora ke Atlet SEA Games 2025: Bonus Rp1 Miliar Jangan Langsung Dihabiskan!

Pesan Menpora ke Atlet SEA Games 2025 Bonus Rp1 Miliar Jangan Langsung Dihabiskan!

KONEKSI MEDIA – Gelaran SEA Games 2025 di Thailand telah resmi berakhir dengan catatan prestasi yang membanggakan bagi Kontingen Indonesia. Namun, di balik euforia kemenangan dan guyuran bonus miliaran rupiah yang menanti, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir, memberikan peringatan keras sekaligus pesan menyentuh bagi para pahlawan olahraga tanah air.

Indonesia berhasil menutup kompetisi di peringkat kedua klasemen akhir dengan raihan total 333 medali, yang terdiri dari 91 emas, 111 perak, dan 131 perunggu. Kesuksesan ini pun diikuti dengan kepastian pencairan bonus yang nilainya mengalami kenaikan signifikan dibandingkan edisi sebelumnya. Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menjanjikan bonus sebesar Rp1 miliar bagi peraih medali emas perorangan.

Investasi Masa Depan, Bukan Konsumsi Sesaat

Dalam sebuah sesi wawancara di Jakarta pasca-kepulangan timnas, Menpora Erick Thohir menekankan bahwa bonus tersebut adalah bentuk apresiasi negara atas keringat dan dedikasi atlet. Namun, ia mengingatkan agar para atlet tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif setelah menerima dana segar tersebut.

“Saya mohon kepada anak-anak saya, adik-adik atlet, benar-benar ditabung uang bonusnya. Tolong jangan langsung dihabiskan untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif atau kesenangan sesaat,” ujar Menpora di Jakarta (26/12/2025).

Menpora menambahkan bahwa karier seorang atlet memiliki batasan usia produktif. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan yang bijak sejak dini menjadi kunci agar para atlet tetap memiliki taraf hidup yang layak bahkan setelah mereka gantung sepatu atau pensiun dari dunia kompetisi.

Skema Bonus dan Transparansi Penyaluran

Pemerintah memastikan bahwa proses penyaluran bonus akan dilakukan secara transparan melalui transfer langsung ke rekening masing-masing atlet tanpa potongan. Saat ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tengah melakukan finalisasi skema nominal bersama Kementerian Keuangan untuk memastikan semua atlet, pelatih, hingga asisten pelatih mendapatkan haknya sesuai prestasi yang ditorehkan.

“Semua nanti langsung ditransfer ke akun masing-masing. Kami ingin memastikan tidak ada birokrasi yang menghambat. Namun, tanggung jawab setelah uang itu masuk ada di tangan atlet. Gunakan untuk investasi, modal usaha, atau pendidikan,” tambah Erick.

Pesan ini menjadi sangat relevan mengingat di masa lalu, tidak sedikit mantan atlet berprestasi yang mengalami kesulitan ekonomi di masa tua karena kurangnya perencanaan finansial di masa jaya mereka. Menpora ingin memutus rantai tersebut dengan memberikan edukasi literasi keuangan sebagai pendamping dari pemberian bonus tersebut.

Indonesia Paling “Loyal” di Asia Tenggara

Kenaikan bonus emas menjadi Rp1 miliar menempatkan Indonesia sebagai negara dengan nilai apresiasi tertinggi bagi atletnya di kawasan Asia Tenggara pada SEA Games 2025. Sebagai perbandingan, bonus medali emas di negara tetangga seperti Singapura berkisar di angka Rp130 juta, Malaysia sekitar Rp82 juta, dan Vietnam di kisaran Rp28 juta.

Kesenjangan yang cukup jauh ini menunjukkan komitmen besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun ekosistem olahraga yang menjamin kesejahteraan atlet.

“Presiden ingin atlet kita tidak hanya fokus pada kemenangan di lapangan, tapi juga merasa tenang karena masa depan mereka dijamin oleh negara,” jelas pihak Kemenpora.

Menatap Olimpiade 2028

Selain soal keuangan, Menpora juga berpesan agar para atlet tidak cepat berpuas diri. SEA Games 2025 dipandang sebagai batu loncatan penting menuju target yang lebih besar, yakni Asian Games 2026 di Nagoya dan puncaknya pada Olimpiade Los Angeles 2028.

“Bonus ini adalah modal. Bukan hanya modal materi, tapi modal semangat untuk berlatih lebih keras lagi. Kita ingin di Los Angeles nanti, lagu Indonesia Raya berkumandang lebih sering,” pungkasnya.

Dengan berakhirnya SEA Games 2025, para atlet kini diharapkan dapat beristirahat sejenak sebelum kembali ke pemusatan latihan nasional (Pelatnas). Dukungan finansial yang kuat diharapkan dapat menjadi jaring pengaman bagi mereka untuk terus berkarya bagi bangsa tanpa rasa khawatir akan hari tua.

Exit mobile version