Site icon Koneksi Media

Pilih Rujuk, Inara Cabut Laporan Terhadap Insanul Fahmi: “Demi Anak & Ketaatan”

Pilih Rujuk, Inara Cabut Laporan Terhadap Insanul Fahmi Demi Anak & Ketaatan

KONEKSI MEDIA – Panggung hiburan tanah air kembali diguncang oleh drama rumah tangga yang tak terduga. Setelah berbulan-bulan diwarnai dengan aksi saling lapor dan pernyataan panas di media sosial, Inara secara mengejutkan mengambil langkah drastis. Ia resmi mencabut semua laporan hukum terhadap suaminya, Insanul Fahmi, dan menyatakan komitmennya untuk mempertahankan bahtera rumah tangga yang nyaris karam.

Keputusan ini diambil di tengah proses hukum yang sedang berjalan di Polda Metro Jaya. Didampingi oleh tim kuasa hukumnya, Inara muncul dengan raut wajah yang lebih tenang namun penuh ketegasan. Ia menegaskan bahwa pilihannya ini murni berdasarkan pertimbangan spiritual dan peranannya sebagai seorang istri.

Titik Balik di Balik Ruang Mediasi

Drama perselisihan antara Inara dan Insanul Fahmi sebelumnya telah menjadi konsumsi publik. Isu ketidakharmonisan hingga dugaan pelanggaran hukum sempat membuat hubungan keduanya terlihat mustahil untuk diperbaiki. Namun, proses mediasi yang dilakukan secara tertutup selama beberapa pekan terakhir tampaknya membuahkan hasil yang berlawanan dengan ekspektasi netizen.

“Saya menyadari bahwa dalam sebuah pernikahan, ego seringkali menjadi penghalang terbesar. Setelah melakukan istikharah dan berkonsultasi dengan keluarga serta guru spiritual, saya merasa damai adalah jalan terbaik,” ujar Inara saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (30/12).

Inara menambahkan bahwa salah satu alasan terbesarnya adalah prinsip ketaatan.

“Sebagai istri, saya harus patuh selama itu dalam koridor kebaikan. Saya ingin memberikan kesempatan kedua bagi kami berdua untuk memperbaiki apa yang rusak,” tambahnya.

Alasan Di Balik Pencabutan Laporan

Langkah hukum yang sebelumnya ditempuh Inara dianggap banyak pihak sebagai upaya untuk mencari keadilan. Namun, kini ia memandang keadilan tidak selalu harus ditemukan di meja hijau. Pencabutan laporan ini mencakup semua poin aduan yang sebelumnya telah masuk ke tahap penyidikan.

Menurut Inara, ada beberapa pertimbangan utama yang membuatnya berubah pikiran:

  1. Kepentingan Masa Depan Anak: Inara menyadari bahwa konflik yang berkepanjangan akan berdampak buruk pada psikologis anak-anak mereka.
  2. Komitmen Perubahan dari Suami: Kabarnya, Insanul Fahmi telah menunjukkan itikad baik dan janji tertulis untuk melakukan perbaikan diri secara signifikan.
  3. Nilai Religius: Inara menekankan bahwa menjaga keutuhan rumah tangga adalah ibadah yang memiliki nilai tinggi dalam keyakinannya.

“Saya tidak ingin anak-anak tumbuh dengan melihat orang tuanya saling menjatuhkan di depan hukum. Saya ingin mereka melihat bahwa memaafkan adalah kekuatan, bukan kelemahan,” jelasnya dengan suara bergetar.

Reaksi Publik dan Netizen

Keputusan Inara ini langsung memicu reaksi beragam di media sosial. Sebagian netizen memuji kebesaran hati Inara yang dianggap sebagai sosok “istri shalihah” yang sangat sabar. Namun, tak sedikit pula yang menyayangkan keputusan tersebut, mengingat konflik yang terjadi sebelumnya dianggap sudah sangat melampaui batas.

Tagar terkait nama Inara dan Insanul Fahmi segera memuncaki tangga trending di platform X (dahulu Twitter). Banyak penggemar yang khawatir jika keputusan ini justru akan merugikan Inara di masa depan. Menanggapi hal tersebut, Inara hanya tersenyum tipis.

“Netizen hanya melihat permukaan, tapi yang menjalani rumah tangga ini adalah saya dan suami. Saya menghargai perhatian mereka, tapi keputusan ini adalah hak prerogatif saya sebagai seorang istri,” tegasnya.

Langkah Menuju Rekonsiliasi

Pasca pencabutan laporan, pasangan ini dikabarkan akan menjalani konseling pernikahan secara intensif. Mereka sepakat untuk menjauhkan urusan domestik dari sorotan kamera demi fokus pada proses penyembuhan internal. Insanul Fahmi sendiri, melalui perwakilan hukumnya, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam atas kebijakan hati sang istri.

Pihak keluarga besar dari kedua belah pihak pun dikabarkan telah bertemu untuk meresmikan perdamaian ini. Fokus utama mereka saat ini adalah membangun kembali kepercayaan (trust building) yang sempat hancur.

Analisis Sosiologis: Budaya Patriarki atau Pilihan Sadar?

Pernyataan Inara mengenai “kepatuhan istri” memicu diskusi menarik di kalangan aktivis perempuan dan sosiolog. Sebagian menilai bahwa narasi patuh seringkali digunakan untuk menekan perempuan dalam posisi yang rentan. Namun, dalam kasus Inara, ia terlihat menyampaikannya sebagai bentuk pilihan sadar dan otoritas atas hidupnya sendiri.

“Kepatuhan bukan berarti penindasan. Bagi saya, patuh adalah bentuk sinergi. Jika suami memimpin dengan baik, maka istri akan mengikuti dengan ikhlas,” ungkap Inara menutup sesi wawancara.

Kini, publik hanya bisa menunggu apakah keputusan besar ini akan membawa kebahagiaan yang langgeng atau justru menjadi babak baru dalam drama yang belum usai. Namun bagi Inara, langkah ini adalah kemenangan pribadi atas amarah dan dendam.

Exit mobile version