Site icon Koneksi Media

Polda Metro Jaya: Rayakan Tahun Baru 2026 Secara Sederhana dan Doa Bersama

Polda Metro Jaya Rayakan Tahun Baru 2026 Secara Sederhana dan Doa Bersama

KONEKSI MEDIA – Ibu kota Indonesia, Jakarta, biasanya dikenal dengan kemeriahan malam pergantian tahun yang gegap gempita. Namun, menyongsong datangnya tahun 2026, suasana tersebut diprediksi akan jauh berbeda. Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya secara resmi mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga Jakarta dan sekitarnya agar merayakan malam Tahun Baru 2026 dengan kesederhanaan, serta mengganti euforia pesta dengan kegiatan doa bersama.

Langkah ini diambil di tengah situasi nasional yang sedang diliputi keprihatinan. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, dalam konferensi persnya menyatakan bahwa kebijakan ini bukan sekadar untuk menjaga ketertiban umum, melainkan sebuah ajakan moral untuk menumbuhkan solidaritas di tengah masyarakat.

Solidaritas di Tengah Duka Nasional

Alasan utama di balik instruksi ini adalah serangkaian bencana alam yang melanda wilayah Sumatra, khususnya di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada penghujung tahun 2025. Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang memakan banyak korban jiwa serta kerusakan infrastruktur yang masif membuat suasana nasional terasa lebih berat.

“Kita tidak ingin berpesta di atas penderitaan saudara-saudara kita. Polda Metro Jaya mengajak seluruh warga Jakarta untuk menunjukkan wajah Indonesia yang penuh empati. Rayakanlah pergantian tahun ini dengan cara-cara yang lebih bermakna, sederhana, dan berfokus pada rasa syukur serta solidaritas,” ujar Kombes Budi.

Larangan Kembang Api dan Penegakan Aturan

Sebagai bagian dari implementasi imbauan ini, Polda Metro Jaya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menegaskan larangan penggunaan kembang api dan petasan di seluruh wilayah hukum Jakarta. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk menghormati para korban bencana, tetapi juga untuk mengurangi potensi kebakaran, polusi udara, serta gangguan ketertiban yang sering kali terjadi akibat ledakan petasan di kawasan padat penduduk.

Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata, hotel, dan pusat perbelanjaan. Lokasi-lokasi yang biasanya menjadi titik pusat keramaian, seperti kawasan Ancol, Monas, dan Bundaran HI, tidak akan menyelenggarakan pesta kembang api besar-besaran seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Kami sudah memberikan arahan kepada pengelola gedung dan mal agar mengganti atraksi kembang api dengan hiburan yang lebih aman dan santun, seperti pertunjukan lampu laser atau video mapping yang lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan kegaduhan,” tambahnya.

Optimalisasi Pengamanan: Operasi Lilin Jaya 2025

Meski mengimbau perayaan sederhana, Polda Metro Jaya tidak menurunkan kewaspadaan. Sebanyak 5.044 personel gabungan telah disiagakan dalam rangka Operasi Lilin Jaya 2025 yang akan berlangsung hingga awal Januari 2026. Personel ini mencakup anggota Polri, TNI, Satpol PP, hingga Dinas Perhubungan.

Fokus pengamanan tahun ini adalah menjaga titik-titik kumpul masyarakat agar tidak terjadi kerumunan yang tidak terkendali. Selain itu, pengamanan ketat juga dilakukan di rumah-rumah ibadah, mengingat imbauan utama kepolisian adalah mengalihkan perayaan menjadi kegiatan doa bersama.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas. Meskipun kebijakan Car Free Night (CFN) tetap diberlakukan di sepanjang Jalan Sudirman hingga MH Thamrin, tujuannya lebih kepada memberikan ruang bagi warga untuk berjalan kaki secara tertib dan mencegah penumpukan kendaraan yang dapat memicu kemacetan parah di jantung kota.

Gerakan Doa Bersama: Refleksi Menuju 2026

Imbauan untuk doa bersama ini disambut baik oleh berbagai tokoh lintas agama di Jakarta. Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta dan Dewan Gereja telah menyiapkan rangkaian doa serentak di tempat ibadah masing-masing pada malam tanggal 31 Desember nanti.

“Ini adalah momen refleksi. Kita ingin menutup 2025 dengan doa agar di tahun 2026 Indonesia bisa lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan, baik itu tantangan ekonomi maupun bencana alam,” ungkap perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jakarta.

Polda Metro Jaya percaya bahwa dengan mengedepankan sisi spiritualitas dan kemanusiaan, malam pergantian tahun akan berjalan lebih kondusif. Risiko tawuran antarwarga, penyalahgunaan narkoba, dan konsumsi minuman keras yang biasanya meningkat saat pesta liar diharapkan dapat ditekan secara signifikan.

Himbauan kepada Masyarakat

Melalui siaran persnya, Polda Metro Jaya menitipkan beberapa pesan penting kepada warga Jakarta yang berencana keluar rumah:

  1. Patuhi Protokol Keamanan: Ikuti arahan petugas di lapangan mengenai arus lalu lintas dan parkir.
  2. Hindari Konvoi: Masyarakat dilarang melakukan konvoi motor dengan knalpot brong yang dapat mengganggu ketenangan.
  3. Cegah Bahaya Api: Jangan menyalakan kembang api atau petasan di lingkungan perumahan.
  4. Waspada Kejahatan: Selalu waspada terhadap tindak kriminalitas seperti pencopetan di keramaian dan pastikan rumah terkunci rapat sebelum ditinggalkan.

Dengan segala persiapan dan imbauan ini, Jakarta diharapkan tetap menjadi kota yang aman dan nyaman bagi warganya tanpa harus kehilangan makna dari pergantian tahun itu sendiri.

Exit mobile version