Prabowo Akui & Minta Maaf Atas Pemadaman Listrik Pascabanjir

Prabowo Akui & Minta Maaf Atas Pemadaman Listrik Pascabanjir

KONEKSI MEDIA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara langsung menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang atas belum meratanya pemulihan pasokan listrik pascabencana banjir yang melanda wilayah tersebut beberapa waktu lalu. Permintaan maaf tersebut disampaikan Presiden dalam kunjungan kerja mendadak ke Aceh Tamiang hari ini, yang juga bertepatan dengan penyerahan bantuan tahap kedua bagi korban terdampak.

Kunjungan Presiden Prabowo ini disambut antusias namun juga diiringi harapan besar dari warga yang masih merasakan kesulitan akibat terhambatnya aktivitas sehari-hari karena ketiadaan penerangan dan listrik yang stabil. Dalam pidato singkatnya di hadapan ratusan warga dan aparat daerah setempat, Presiden mengakui bahwa upaya percepatan pemulihan infrastruktur, khususnya listrik, masih menghadapi tantangan besar.

Pengakuan dan Komitmen dari Kepala Negara

“Atas nama pemerintah, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Aceh Tamiang, khususnya di desa-desa yang hingga hari ini masih gelap. Saya tahu betul, listrik bukan hanya soal penerangan, tapi soal dapur umum, soal komunikasi, soal anak-anak belajar, soal usaha kecil yang harus berjalan,” ujar Presiden Prabowo dengan nada tulus, yang disambut tepuk tangan dan anggukan kepala dari hadirin.

Presiden menekankan bahwa pemerintah pusat telah mengalokasikan sumber daya maksimal, termasuk personel dan peralatan khusus dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, kompleksitas kerusakan jaringan akibat banjir bandang dan topografi wilayah menjadi kendala utama.

“Kita sudah kerahkan tim terbaik. Dari Jakarta, dari Sumatera Utara, semua dikirim ke sini. Kerusakannya parah sekali. Tiang-tiang roboh, gardu terendam. Ini bukan masalah sepele, ini butuh proses teknis yang hati-hati agar saat listrik menyala, tidak membahayakan masyarakat,” jelasnya lebih lanjut.

Fokus pada Akselerasi dan Monitoring Lapangan

Presiden Prabowo juga menegaskan telah memberikan instruksi langsung kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Direktur Utama PLN untuk melakukan monitoring 24 jam dan menjamin pemulihan dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Sebelumnya, PLN menargetkan pemulihan penuh dapat tercapai dalam kurun waktu dua minggu sejak kunjungan.

“Saya akan pantau sendiri laporan kemajuan setiap malam. Saya tidak ingin dengar alasan yang sama minggu depan. Targetnya harus dipercepat, dan saya minta Dirut PLN untuk memastikan ketersediaan genset sementara untuk fasilitas vital seperti rumah sakit, sekolah, dan posko pengungsian, sampai jaringan utama pulih total,” tegas Presiden.

Situasi di Aceh Tamiang memang memprihatinkan. Beberapa kecamatan seperti Karang Baru, Manyak Payed, dan Bendahara dilaporkan masih mengalami pemadaman bergilir yang sangat tidak teratur, bahkan ada beberapa desa yang sama sekali belum tersentuh aliran listrik selama lebih dari seminggu. Hal ini tentu saja memicu keluhan dari warga yang merasa terisolasi dan semakin sulit untuk bangkit dari dampak bencana.

Harapan Warga dan Dukungan Pemerintah Daerah

Nurlela (45), seorang pedagang kecil di Kecamatan Karang Baru, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kunjungan Presiden, namun juga menyampaikan harapannya agar janji tersebut segera terealisasi. “Kami berterima kasih Bapak Presiden datang dan meminta maaf. Kami tidak butuh kata-kata, kami butuh lampu kami nyala. Anak saya tidak bisa belajar malam, dagangan saya cepat basi karena kulkas tidak bisa hidup,” keluhnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, yang mendampingi kunjungan Presiden, mengapresiasi perhatian cepat dari pemerintah pusat. Ia membenarkan bahwa tantangan terbesar adalah medan dan juga upaya untuk memastikan keselamatan warga selama proses perbaikan.

“Pemerintah daerah bersama TNI/Polri siap membantu dan mengamankan tim di lapangan. Kami pastikan logistik dan akses mereka lancar. Ini adalah momen untuk kita bahu-membahu. Kami harap warga bersabar sedikit lagi, namun kami juga terus mendesak PLN agar bekerja lebih cepat,” kata Meurah Budiman.

Kunjungan Presiden Prabowo diakhiri dengan peninjauan langsung salah satu posko perbaikan jaringan listrik di desa terdampak paling parah. Presiden sempat berbincang dengan para teknisi PLN, memberikan semangat, dan memastikan mereka mendapatkan dukungan logistik yang memadai. Permintaan maaf dan janji percepatan ini diharapkan mampu meredakan kekecewaan warga dan memperkuat komitmen pemerintah dalam pemulihan infrastruktur pascabencana. Seluruh masyarakat Aceh Tamiang kini menanti realisasi konkret dari janji percepatan pemulihan listrik yang telah disampaikan langsung oleh Kepala Negara.