Site icon Koneksi Media

Ribuan Antar Jenazah Aktivis Sharif Osman Hadi di Dhaka

Ribuan Antar Jenazah Aktivis Sharif Osman Hadi di Dhaka

KONEKSI MEDIA – Ribuan orang dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat turun ke jalan pada Sabtu untuk menghadiri dan mengantar jenazah Sharif Osman Hadi, seorang aktivis muda yang menjadi simbol gerakan pro-demokrasi di Bangladesh, dalam sebuah prosesi pemakaman penuh haru dan duka di ibu kota Dhaka. Peristiwa besar ini berlangsung di tengah suasana duka nasional dan ketegangan politik yang tinggi, setelah kematian Hadi memicu gelombang protes dan kekerasan di seluruh negeri.

Negara Berkabung: Hari Nasional Berkabung Ditetapkan

Pemerintah Bangladesh menetapkan hari pemakaman Hadi sebagai hari berkabung nasional, dengan bendera negara berkibar setengah tiang di kantor pemerintahan, bangunan publik, dan misi diplomatik di luar negeri. Keputusan ini diumumkan oleh Chief Adviser Pemerintah Interim, Muhammad Yunus, yang menyatakan bahwa dunia kehilangan seorang tokoh muda yang memiliki pengaruh besar terhadap perubahan sosial-politik di negara itu.

Hari berkabung ini juga diwarnai dengan doa bersama di tempat ibadah dari berbagai agama, menunjukkan duka yang luas di masyarakat Bangladesh.

Prosesi Pemakaman dan Jamaah yang Membludak

Jenazah Hadi dishalatkan di South Plaza kompleks Parlemen Bangladesh di Dhaka pada siang hari dengan prosesi yang dihadiri oleh puluhan hingga ratusan ribu orang termasuk mahasiswa, aktivis, tokoh politik, dan warga sipil biasa. Ratusan ribu jamaah memenuhi area luas di sekitar Parlemen dan jalan-jalan utama ibu kota untuk memberikan penghormatan terakhir mereka.

Beberapa media bahkan melaporkan bahwa jumlah peserta datang dalam jumlah tens of thousands hingga hundreds of thousands, menjadikan ini salah satu pemakaman paling besar dalam sejarah modern Bangladesh.

Penghormatan di Universitas Dhaka

Setelah shalat jenazah, jenazah Hadi dibawa ke Kampus Universitas Dhaka (Dhaka University) untuk dimakamkan di samping makam Kazi Nazrul Islam, penyair nasional yang dihormati di Bangladesh. Keputusan ini diambil sesuai dengan permintaan keluarga dan sebagai simbolik penghormatan terhadap peran Hadi dalam perjuangan perubahan sosial dan politik di negeri itu.

Universitas Dhaka telah lama menjadi pusat aktivitas mahasiswa dan gerakan sosial, sehingga pemakaman Hadi di lokasi ini memiliki makna kultural dan historis yang dalam bagi banyak orang Bangladesh.

Latar Belakang: Siapa Sharif Osman Hadi?

Sharif Osman Hadi, yang lahir pada tahun 1993 di Jhalakathi, Bangladesh, adalah seorang aktivis muda, penulis, guru, dan politikus. Ia menjabat sebagai Juru Bicara Inqilab Moncho, sebuah platform budaya-politik yang memainkan peranan penting dalam Gerakan Juli 2024, sebuah pemberontakan mahasiswa besar-besaran yang akhirnya menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri sebelumnya, Sheikh Hasina, setelah 15 tahun berkuasa.

Sebagai seorang tokoh yang vokal terhadap kedaulatan nasional dan kritik terhadap pengaruh asing, Hadi dikenal luas di kalangan pemuda dan aktivis pro-demokrasi. Rencananya ia akan mencalonkan diri sebagai calon independen di pemilihan umum nasional Februari 2026, sebelum nyawanya diambil secara tragis.

Tragedi Penembakan dan Kematian Hadi

Sharif Osman Hadi ditembak oleh pelaku bersenjata di wilayah Puranapaltan, Dhaka pada tanggal 12 Desember 2025 saat ia sedang melakukan kegiatan politik di tengah kota. Ia mengalami luka tembak di bagian kepala dan dirawat di beberapa rumah sakit di Dhaka sebelum akhirnya diterbangkan dengan pesawat medis ke Singapura untuk perawatan lanjutan. Namun, ia meninggal dunia di rumah sakit Singapura pada 18 Desember 2025 akibat luka yang dideritanya.

Peristiwa penembakan ini segera memicu reaksi besar di Bangladesh. Ribuan orang turun ke jalan, menuntut penangkapan para pelaku yang bertanggung jawab. Bahkan kantor dua surat kabar besar di Dhaka sempat dibakar dalam protes yang terjadi setelah berita kematian Hadi tersebar.

Ketegangan Politik dan Dampaknya pada Pemilu

Kematian Hadi datang di tengah ketegangan politik yang tinggi, menjelang pemilu nasional yang akan diadakan pada 12 Februari 2026. Bangladesh berada di bawah pemerintahan interim yang dipimpin oleh Muhammad Yunus sejak perubahan besar-besaran dalam tahun sebelumnya. Peristiwa ini telah menimbulkan kekhawatiran di dalam negeri dan secara internasional tentang stabilitas politik, keamanan, dan masa depan demokrasi Bangladesh.

Beberapa pihak menuduh bahwa pembunuhan itu dilakukan untuk menggoyang transisi demokrasi, sementara lainnya menyuarakan kekhawatiran bahwa kekerasan politik bisa semakin meningkat jika tuntutan penyelidikan dan keadilan tidak dipenuhi.

Reaksi Politik Nasional dan Internasional

Partai-partai politik besar di Bangladesh, termasuk Bangladesh Nationalist Party (BNP) dan Jamaat-e-Islami, menyampaikan duka cita dan bela sungkawa atas kematian Sharif Osman Hadi. Mereka juga menyerukan agar tragedi ini tidak dieksploitasi untuk menciptakan kekacauan politik lebih jauh.

Reaksi internasional juga bermunculan, dengan beberapa negara menyampaikan belasungkawa dan menyerukan penyelidikan yang adil terhadap insiden pembunuhan Hadi. Hal ini menunjukkan betapa kejadian ini telah menarik perhatian global terhadap situasi yang sedang berlangsung di Bangladesh.

Penutup: Warisan Hadi dan Harapan Bangsa

Prosesi pemakaman Sharif Osman Hadi di Dhaka bukan sekadar acara biasa itu adalah simbol dukungan rakyat terhadap perubahan, demokrasi, dan suara generasi muda. Ribuan orang yang hadir, saling berdampingan dalam cuaca dingin Dhaka, menunjukkan betapa besar pengaruh seorang aktivis muda terhadap sejarah negara ini.

Meskipun duka masih menyelimuti keluarga, teman, dan para pendukungnya, prosesi ini juga mencerminkan harapan Bangladesh untuk masa depan yang lebih adil, damai, dan demokratis sebuah warisan yang diharapkan dapat terus hidup dalam ingatan rakyat.

Exit mobile version