KONEKSI MEDIA – Sebuah video viral di media sosial baru‑baru ini menggemparkan warganet setelah memperlihatkan dua pria dengan modus pencurian yang dikenal sebagai bajing loncat sedang menjarah barang dari sebuah truk yang tengah melintas di Jalan Pantura, Cakung, Jakarta Timur. Peristiwa ini terekam jelas oleh kamera dashboard kendaraan lain yang ikut melintas, dan unggahan video tersebut langsung mendapat respon luas dari netizen serta pihak kepolisian.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak dua pria yang diperkirakan sebagai pelaku bajing loncat beraksi pada siang hari sekitar pukul 14.50 WIB pada Rabu, 16 Desember 2025. Satu pelaku tampak mengenakan baju putih dan topi, dan terlihat dengan leluasa mengambil barang dari bak truk yang terbuka. Setelah mendapatkan barang curian, ia kemudian turun dari bak truk sambil membawa barang tersebut. Tak berselang lama, pria lain berbaju hitam juga terlihat berada di dalam bak truk ikut mengambil barang. Kondisi lalu lintas di sekitar lokasi saat itu cukup ramai, yang membuat aksi ini semakin mencolok dan menarik perhatian banyak pengguna jalan.
Istilah bajing loncat merujuk pada modus pencurian di mana pelaku memanfaatkan truk atau kendaraan lain yang sedang berjalan atau melambat untuk kemudian meloncat dan mengambil barang muatan dari dalam kendaraan tersebut. Praktik ini dikenal cukup meresahkan karena selain merugikan korban, aksi tersebut juga berpotensi membahayakan keselamatan pelaku maupun pengguna jalan lainnya.
Polisi Langsung Turun Tangan
Menanggapi video yang viral tersebut, pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Kelapa Gading dan Polsek Cakung langsung mengambil langkah penyelidikan. Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko Putra, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memverifikasi bahwa lokasi kejadian pencurian memang berada di wilayah Cakung, Jakarta Timur tepatnya di depan Biz Park, Jalan Pantura, Kelurahan Terate.
“Setelah dilakukan penyelidikan dan olah TKP, dipastikan bahwa pencurian dengan modus bajing loncat ini terjadi di wilayah Cakung,” ujar Kompol Seto kepada wartawan saat memberikan keterangan resmi.
Ia juga menyebutkan bahwa Unit Reskrim Polsek Kelapa Gading telah memeriksa lokasi secara detail serta meminta keterangan dari sejumlah saksi yang berada di sekitar waktu kejadian.
Sementara itu, Kapolsek Cakung, Kompol Widodo Saputro, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan investigasi tambahan dan memantau perkembangan kasus ini langsung di lokasi kejadian. Ia menegaskan bahwa petugas Buser Polsek Cakung dikerahkan untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi kembali di kawasan tersebut.
“Penyelidikan masih berjalan dan identitas pelaku masih diusut,” ucapnya.
Reaksi Warga dan Media Sosial
Unggahan video bajing loncat tersebut telah menimbulkan berbagai reaksi dari warganet. Banyak netizen yang mengaku prihatin sekaligus marah atas aksi pencurian tersebut, terutama karena dilakukan secara terang‑terangan di jalan umum siang bolong. Beberapa pengguna media sosial menyoroti kurangnya pengawasan di titik yang sering dilalui truk bermuatan berat. Mereka juga meminta aparat hukum dan dinas terkait untuk meningkatkan patroli serta pemasangan CCTV di kawasan rawan kejahatan seperti Jalan Pantura, Cakung.
Reaksi warga yang lain lebih menitikberatkan pada bagaimana kondisi sosial‑ekonomi mendorong terjadinya aksi kriminal seperti ini. Walau begitu, sejumlah opini menyatakan bahwa tindakan kriminal tetap tidak bisa dibenarkan dan harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Kasus ‘Bajing Loncat’ Bukan Fenomena Baru
Modus bajing loncat sebenarnya sudah lama dikenal dan beberapa kali muncul di berbagai wilayah ibu kota. Di masa lalu, bajing loncat juga pernah mencuri potongan besi dari truk di kawasan Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, di mana beberapa pelaku akhirnya berhasil ditangkap dan diproses hukum setelah video mereka menjadi viral.
Menurut pengakuan beberapa pelaku yang tertangkap dalam kasus sebelumnya, mereka nekat melakukan aksi tersebut karena alasan kebutuhan ekonomi seperti biaya hidup dan kebutuhan keluarga. Meski demikian, pihak kepolisian menegaskan bahwa alasan apapun tidak menjadi pembenaran bagi tindakan kriminal yang membahayakan keselamatan umum.
Upaya Pencegahan dan Harapan
Menanggapi fenomena ini, pihak kepolisian berencana untuk memperkuat monitoring di sejumlah jalur strategis yang dinilai rawan aksi kriminal bajing loncat, terutama di ruas jalan yang dilalui truk‑truk besar dengan muatan berharga. Koordinasi lintas sektoral dengan dinas perhubungan serta komunitas pengemudi truk juga dinilai perlu untuk menyusun strategi pencegahan bersama.
Sementara itu, warga setempat berharap pemerintah daerah dan aparat keamanan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman, khususnya pada masa libur akhir tahun ketika arus lalu lintas semakin padat.

